Mengintip Kegiatan Tasmi al-Quran SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta

SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta giat menyelenggarakan tasmi untuk para siswa agar dapat membiasakan diri secara mental di depan jamaah dengan lancar. Tasmi sendiri secara terminologi berarti memperdengarkan beberapa ayat Al-Qur'an kepada pendengar. Umumnya tasmi dipahami secara teknis melantunkan al-Qur'an yang dihafal tanpa melihat mushaf kepada pendengar yang bersifat ujian (setelah dilakukan hafalan murajaah). Wahyu Wijayanto selaku ketua penyelenggara dalam giat tasmi ini mengutarakan secara teknis kegiatan tasmi diawali dengan mempersiapkan siswa yang masuk kriteria calon peserta, yaitu siswa yang telah menyelesaikan target hafalan satu juz. Pelatihan dan pendampingan dilaksanakan sampai siswa siap maju tasmi. Kegiatan tasmi dijadwalkan secara rutin dua pekan sekali atau satu pekan dengan melihat perkembangan kesiapan siswa.

Wahyu Wijayanto menambahkan, tujuan diselenggarakan tasmi ini adalah untuk melakukan pendampingan dan pembimbingan kepada siswa baik yang mempunyai bekal hafalan dari SMP asal maupun siswa yang berminat mengikuti kegiatan ekstra tahfidz. Imbuhnya, “agar hafalan tetap terjaga bahkan bertambah selama belajar di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, serta dengan adanya tasmi para siswa terbiasa secara mental murajaah di depan jamaah dengan lancar”.

Selama kegiatan tasmi sekolah bekerjasama dengan Maad Tahfidz Ibnu Jureimi dari PDM kota Yogyakarta dengan menghadirkan satu ustadz untuk menjadi pen-tasmi agar mendapatkan penguatan dari lembaga.

Harapan dilaksanakan kegiatan tasmi' adalah:

  1. Memberikan pelayanan kepada siswa dalam pengembangan kemampuan hafalan Al-Qur'an.
  2. Memberikan motivasi kepada siswa terkait kegiatan tahfidz.
  3. Menyiapkan peserta wisuda tahfidz yang diadakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kota Yogyakarta setiap tahun sekali.
  4. Memberikan pelayanan terbaik kepada siswa atas kepercayaan orangtua menyekolahkan putra/putrinya di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta dalam pengembangan tahfidz.
  5. Sebagai syiar Islam dan kaderisasi dalam mencetak Hafidz/Hafidzah di Muhammadiyah.

Abimanyu Maheswara Ghoevara salah satu siswa penghafal al-Quran dalam kegiatan tasmi ini memberikan tanggapannya bahwa, “kegiatan tasmi’ bil ghaib ini bagus, buat kita biar tahu bacaan hafalannya udah benar apa belum, terus juga bisa memotivasi anak-anak yang lain agar mau menghafal Al-Qur’an”. Ia juga berbagi tips cara yang dilakukan dalam menjaga hafalan al-Quran menurutnya, “cara menjaga hafalan Qur’an itu cukup simple tapi berat melakukannya karena kita itu harus mengulang ulang hafalan minimal satu surat setiap hari dan kita harus menjauhi pergaulan yang mungkin dapat menjerumuskan kita ke hal hal berbau maksiat (bukan memusuhi), kita tetap berteman asal harus tau batasan batasannya agar kita tidak ikut ke hal-hal yang berbau maksiat. Kita perbanyak berteman dengan lingkungan orang-orang yang sholeh”.

Nazwa Dwi Rahayu siswa kelas tahfidz berpendapat bahwa “kegiatan tasmi ini sangat penting untuk dilakukan jika sudah selesai menghafal juz yang di hafalkan, agar hafalannya mutqin dan sebagai tanda bukti bahwa kita sudah menyelesaikan hafalan juz tersebut”. Saat ditanya bagaimana cara menjaga hafalan suratnya ia mengatakan, “kita harus istiqomah dengan memurojaah atau mengulang hafalan tersebut dengan cara mengatur waktu sebaik mungkin yang seharusnya memang dilakukan setiap hari. Saya pribadi lebih senang memurojaah ketika di waktu pagi sekitar jam 4 dan di malam hari ketika menjelang tidur dan dilakukan di tempat yang sekiranya tenang”. (EY)