iEARN SMA Muha Ngobrolin Iklim Bareng Green Youth Movement
Melihat kenyataan planet bumi sekarang ini, dapat dikatakan bahwa kondisi planet bumi sedang demam atau tidak baik-baik saja. Bencana alam muncul di mana-mana. Perubahan cuaca semakin ekstrem dan sulit diprediksi. Fenomena alam yang aneh menjadi lebih sering terjadi, seperti suhu udara yang sangat panas, banjir, angin topan, tanah longsor, kebakaran hutan dan masih banyak lagi. Bencana alam tersebut muncul tidak dapat terlepas dari aktivitas manusia yang mengeksploitasi alam secara berlebihan, sehingga merusak alam.
Karena kondisi planet bumi yang sedang tidak baik-baik saja inilah memunculkan kesadaran, bahwa masa depan planet ini ada di tangan generasi muda. Inilah yang kemudian melahirkan Gerakan Pemuda Hijau (Green Youth Movement) yang muncul sebagai suara baru generasi muda yang peduli terhadap perubahan iklim dan keberlanjutan lingkungan, yang dapat mencetak generasi muda sebagai pelopor dan duta lingkungan.
BKSDA Yogyakarta bersama Institut Hijau Indonesia dan Green Youth Movement mengadakan kegiatan edukatif lingkungan yang bertajuk “Ngobrolin Iklim Bareng Green Youth Movement”. Kegiatan ini melibatkan sekitar 100 peserta yang terdiri Tim iEARN SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta (SMA Muha) sebagai penyelenggara kegiatan, para guru dan siswa kelas fase E, fase F dan kelas XII, serta tim ambassador Green Youth Movement dari Stella Duce 2 dan dari SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta sendiri, yaitu Chika dan Hafid dari kelas XII IPA 5.
Acara Ngobrolin Iklim Bareng Green Youth Movement ini dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Desember 2024 di ruang konference SMA Muha, dari pukul 09.00-11.45 WIB. Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan Kementrian Kehutanan, yaitu Ibu Mita, S.Hut, yang menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan yang baik dari SMA Muha, kemudian dilanjutkan prakarta dari sekolah yang diwakili oleh ibu Fatma Taufiyanti, S.Si, M.Psy selaku Wakaur Sekolah. Sambutan terakhir disampaikan oleh perwakilan dari Institut Hijau Indonesia (IHI), yakni Ihda ‘Afifah, S.Hut, ”bahwa kegiatan road show iklim ini dilakukan di 36 propinsi Indonesia, SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta merupakan urutan yang ke-5. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui dan mempelajari apa yang terjadi di bumi dan dapat merumuskan apa yang harus dilakukan untuk kedepannya terhadap planet bumi ini”.
Rangkaian acara dimulai dengan mengajak peserta untuk menonton video dengan tema lingkungan dan perubahan iklim. Dengan menonton video ini diharapkan dapat membuka wawasan siswa mengenai tantangan global yang dihadapi bumi akibat dampak perubahan iklim. Setelah selesai menonton, para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk melaksanakan Focus Group Discussion (FGD).
Dalam Focus Group Discussion (FGD) kelas dibagi menjadi sekitar 6 kelompok. Setiap kelompok akan diberi peran khusus yang berbeda, seperti tim masyarakat, pemerintah, LSM, pengusaha, akademisi, dan lainnya. Melalui diskusi ini, para siswa diajak berpikir kritis agar dapat memahami berbagai sudut pandang terkait isu lingkungan. Kemudian membuat suatu program yang dapat memperbaiki kondisi lingkungan sekitar. Setelah diskusi, para siswa diminta membuat poster, mind map tentang mengkampanyekan bagaimana menjaga lingkungan hidup, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi kelompok dan diskusi. Setiap kelompok mempresentasikan ide-ide cemerlangnya tentang permasalahan lingkungan, penyebabnya, bahayanya, bagaimana mengatasinya baik secara mitigasi maupun adaptasi akan perubahan iklim, serta bagaimana mampu bekerja sama dengan berbagai pihak yang terkait.
Kegiatan ini mendapat respon yang baik dan positif baik dari para siswa, GTK dan pihak sekolah. Selanjutnya semua pihak diharapkan lebih perhatian akan perubahan iklim di planet dengan peduli dengan masalah-masalah lingkungan di sekitar tempat tinggal masing-masing. Terutama untuk generasi muda sebagai pewaris bangsa dan planet bumi ini. Maka, mereka harus bisa menjadi ambassador dan pelopor untuk melestarikan lingkungan hidup di keluarga, sekolah, dan mayarakat. (DK)