Tata Cara Sujud Dalam Shalat

Tuntunan Shalat Dalam Himpunan Putusan Tarjih (HPT)-6

TATA CARA SUJUD DALAM SHALAT

dalam Redaksi HPT

Shalat merupakan kewajiban bagi setiap muslim (fardlu ain) yang harus dilaksanakan sebagai konskuensi melaksanakan ikrar (sumpah) dua kalimat syahadat. Perintah shalat dapat kita temukan dalam Al-Quran dan sunnah Rasul, sebagaimana yang ditulis dalam Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah :

Dalam firman Allah Qs. An-Nisa 103

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا (سُورَةُ النٍّسَاءِ: 103)

Apabila kamu telah selesai shalat, maka ingatlah kepada Allah, sewaktu berdiri, duduk dan berbaring. Kemudian kalau sudah amat tenteram, maka kerjakanlah shalat itu (sebagaimana biasa), sesungguhnya shalat itu diwajibkan kepada orang-orang yang mukmin, dengan tertentu waktunya.(QS. An-Nisa:103)

Al-Quran surat Ali Imran 30 :

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (سُورَةُ ال عمران: 31)

Berkatalah (hai Muhammad): Bila kamu cinta kepada Allah, maka ikutilah aku, pasti Allah mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah itu yang Maha Pengampun dan Yang Maha Pengasih. (QS. Ali Imran:30)

Dalam hadits riwayat Muttafaq alaih

عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ الله رَضِىَ اللهِ عَنْهُ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ اِلَى رَسُولِ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ اَهْلِ نَجْدٍ ثَائِرَ الرَّأْسِ نَسْمَعُ دَوِىَّ صَوتِهِ وَلاَ نَفْقَهُ مَايَقُولُ حَتَّى دَنَا فَاِذَا هُوَ يَسْاَلُ عَنِ الاِسْلاَمِ: فَقَالَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِى اليَوْمِ وَاللَّيلَةِ: فَقَالَ: هَلْ عَلَىَّ غَيْرُهَا؟ قَالَ: لاَ, اِلاَّ اَنْ تَطَوَّعَ. (الحَدِيْثَ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)

Hadis dari Thalhah bin Ubaidillah bahwa ada seorang laki-laki penduduk Najed yang kusut rambut kepalanya, datang kepada Rasulullah saw. yang kami dengar dengungan suaranya, tetapi tidak memahami apa yang dikatakannya sehingga setelah dekat rupanya ia menanyakan tentang Islam; maka sabda Rasulullah saw. :Shalat lima waktu dalam sehari semalam. Kata orang tadi:Adakah lagi kewajibanku selain itu? Jawab Nabi saw. :Tidak, kecuali bila kamu hendak bertathawwu (shalat sunnat). (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim).

عَنْ مَالِكِ بْنِ الحُوَيْرِثِ رَضِىَ اللهِ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِى اُصَلِّى. (رَوَاهُ البُخَارِى)

Hadits dari Malik bin Huwairits ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda: Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku melakukan shalat. (Diriwayatkan oleh al-Bukhari).

 

Redaksi setelah Itidak dalam HPT adalah :

ثُمَّ اسْجُدْ    (Lalu sujudlah )

Adapun Cara Sujud dalam redaksinya sebagai berikut :

  1. Dengan bertakbir, sebagaimana dalil berikut ;

 لِحَدِيْثِ اَبِى هُرَيرَةَ رض قَالَ: كَانَ رَسُولِ اللهِ اِى وَاللهِ صلعم ……..ثُمَّ يُكَبِّرْ حِينَ يَسْجُدُ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ).

Karena hadis Abu Huraerah ra. mengatakan bahwa Rasulullah saw. …….lalu takbir tatkala hendak sujud,…... (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim)

  1. letakkanlah kedua lututmu dan jari kakimu di atas tanah, lalu kedua tanganmu, kemudian dahi dan hidungmu

sebagaimana dalam hadits ;

 لِخَبَرِ ابْنِ عَبَّاسٍ رض قَالَ: قَالَ رَسُولِ اللهِ صلعم: (اُمِرْتُ اَنْ اَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ اَعْظُمٍ عَلَى الجَبْهَةِ-وَاَشَارَ بِيَدِهِ اِلَى اَنْفِهِ-وَاليَدَينِ وَالرُّكْبَتَينِ وَاَطْرَافِ القَدَمَينِ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ). حَدِيْثِ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ قَالَ: رَاَيتُ رَسُولِ اللهِ صلعم اِذَا سَجَدَ وَوَضَعَ رُكْبَتَيهِ قَبْلَ يَدَيهِ وَ اِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيهِ قَبْلَ رُكْبَتَيهِ. رواه لخمسة اَلاَّ أَحْمَدُ كَمَا فِى نَيلِ الاَوطَارِ- وَحَدِيْثِ اَبِى هُرَيرَةَ رض قَالَ: قَالَ رَسُولِ اللهِ صلعم: اِذَا اَحَدُكُمْ فَلاَ يَبْرُكْ كَمَا يَبْرُكُ البَعِيرُ يَضَعُ يَدَيهِ قَبْلَ رُكْبَتَيهِ. (قَالَهُ فِى تَيْسِيرِ الوُصُولِ)

Menurut hadits dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Aku diperintah supaya bersujud di atas tujuh tulang: dahi – seraya menunjuk pada hidungnya – di atas dua belah tangan, kedua lutut dan di atas kedua ujung kaki. (Muttafaq Alaih).

Ada lagi hadits dari Wail bin Hajur, katanya: Aku melihat Rasulullah saw. bila bersujud meletakkan kedua lutut sebelum kedua tangannya dan kalau berdiri mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lututnya. (Diriwayatkan oleh lima imam kecuali Ahmad, sebagaimana yang tersebut dalam kitab Nailul Authar).

Dan menurut hadits dari Abu Hurairah ra. yang mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda: Kalau salah seorang daripadamu bersujud, maka janganlah berdekam sebagaimana unta berdekam, ialah meletakkan tangannya sebelum lututnya. (Tersebut dalam kitab Taisirul Wushul)

  1. dengan menghadapkan ujung jari kakimu ke arah Qiblat serta merenggangkan tanganmu daripada kedua lambungmu dengan mengangkat sikumu

Sebagaimana dalam hadits ;

لِحَدِيْثِ اَبِى حُمَيدِ المُتَقَدَّمِ فِى-16-وَ لِحَدِيْثِ عَبْدِالله بْنُ مَالِكِ بْنِ بُحَينَةَ اَنَّ النَّبِىَّ صلعم كَانَ اِذَا صَلَّى فَرَّجَ بَينَ يَدَيهِ حَتَّى يَبْدُ وَبَيَاضُ اِبْطَيهِ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ). وَفِى صَحِيحِ مُسِلِمٍ اَنَّ رَسُولِ اللهِ صلعم كَانَ اِذَا سَجَدَ فَرَّجَ يَدَيهِ عَنْ اِبْطَيهِ حَتَّى اِنِّى لَاَرَى بَيَاضَ اِبْطَيهِ. وَفِيهِ اَيضًا عَنِ البَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ: قَالَ رَسُولِ اللهِ صلعم: اِذَا سَجَدَتْ فَضَعْ كَفَّيكَ وَارْفَعْ مِرْفَقَيْكَ.

Lihatlah hadits Abi Humaid tersebut nomor 16. Dan mengingat hadits dari Abdullah bin Malik bin Buhainah, bahwa Nabi saw.  jika shalat merenggangkan antara kedua tangannya sehingga kelihatan putih ketiaknya. (Muttafaq Alaih atau diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim). Dan dalam shahih Muslim, bahwa Rasulullah saw. jika bersujud merenggangkan kedua tangannya dari ketiaknya, sehingga kulihat putih ketiaknya.Dan hadits dari al-Barra bin Azib dalam shahih Muslim juga, bahwa Rasulullah saw. bersabda: Bila kamu bersujud, letakkanlah kedua belah telapak tanganmu dan angkatlah kedua sikumu.

  1. Dalam bersujud itu hendaklah kamu berdoa: Subha-nakalla-humma rabbana- wa bihamdikalla-hummaghfirli.

لِحَدِيْثِ عَائِشَةَ رض قَالَتْ: كَانَ رَسُولِ اللهِ صلعم يَقُولُ فِى رُكُوعِهِ وَسُجُودِهِ سُبْحَانَكَ. الحديث. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ).

Menilik hadits Sayyidatina Aisyah ra. menceritakan, bahwa Rasulullah saw. dalam ruku dan sujudnya beliau mengucapkan; subha-nakalla-humma rabbana- wa bihamdikalla-hummagh firli- …. Seterusnya hadits. (Muttafaqun Alaih atau diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim)

  1. atau berdoalah dengan salah satu doa daripada Nabi saw. (26).

Lihat dalam hadits ;

لِحَدِيْثِ خُذَيْفَةَ قَالَ: صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِىُّ صلعم فَكَانَ يَقُولُ فِى رُكُوعِهِ سُبْحَانَكَ رَبِّىَ العَظِيمِ وَفِى سُجُودِهِ  سُبْحَانَكَ رَبِّىَ الاَعْلَى (الحديث رواه الخمسة وصحّحه التّرمذى). وَحَدِيْثِ عَائِشَةَ رض اَنَّ رَسُولِ اللهِ صلعم كَانَ يَقُولُ فِى رُكُوعِهِ وَسُجُودِهِ سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ المَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ. (رواه أَحْمَدُ وَ مُسْلِمٌ وَ اَبُو دَاوُدَ وَ النَّسائِىُّ-كِلاَهُمَا فِى نَيلِ الاَوطَارِ الجُزْءُ الثَّانِى مِنْهُ).

Menurut hadis Hudzaifah, katanya: Aku bershalat bersama Nabi saw., maka dalam rukunya beliau membaca: Subha-na rabbiyal adhim dan dalam sujudnya beliau membaca Subha-na Rabbiyal ala. … seterusnya hadits. (Diriwayatkan oleh lima ahli hadits dan dishahihkan oleh at-Tirmidzi). Dan ada lagi hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad , Muslim, Abu Dawud dan an-NasaI dari Aisyah ra.  bahwa Rasulullah saw. dalam  ruku dan sujudnya membaca; Subbu-hun quddu-sun rabbul Mala-ikati war ru-h. (Kedua hadits ini tersebut dalam kitab Nailul Authar juz 2)