DOA YANG DIKABULKAN ALLAH
DOA YANG DIKABULKAN
Allah swt. berfirman,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِىْ عَنّىِْ فَإِنّىِْ قَرِيْبٌ أُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِيْ إِذَا دَعَانِيْ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِيْ وَلْيُؤْمِنُواْ بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ [البقرة (2): 186].
Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran [Q.S. al-Baqarah (2): 186].
Allah swt telah memberi jaminan bahwa doa yang dipanjatkan kepada-Nya pasti akan dikabulkan, sebagaimana keterangan dalam Surah al-Baqarah (2) ayat 186 di atas. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai doa siapa, kapan dan di mana doa dibaca, yang berpotensi besar dikabulkan oleh Allah swt.
1. Orang yang dikabulkan doanya
Sebenarnya, semua orang yang berdoa kepada Allah, sudah barang tentu Allah akan mengabulkannya, sebagaimana pengertian umum dari Surah al-Baqarah (2) ayat 186 di atas. Tetapi ada beberapa orang yang lebih besar potensinya untuk dikabulkan doanya oleh Allah swt. Hal ini didasarkan pada keterangan dua hadis berikut ini,
a. Hadis riwayat at-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَاْلإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ يَرْفَعُهَا اللهُ فَوْقَ الْغَمَامِ وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ وَيَقُوْلُ الرَّبُّ وَعِزَّتِيْ لأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ [رواه الترمذي وابن ماجه. قَال أَبُو عِيْسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ].
Dari Abu Hurairah (diriwayatkan) ia berkata, Rasulullah saw bersabda: Tiga kelompok orang yang doa mereka tidak tertolak adalah: orang yang berpuasa sampai berbuka, imam (pemimpin) yang adil, dan doa orang yang teraniaya (dizalimi). Allah mengangkat doa mereka di atas awan dan dibukakan baginya pintu-pintu langit. Tuhan berfirman: Demi keagungan-Ku Aku betul-betul akan menolongmu walaupun sesudah waktu ini [H.R. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah. Abu Isa (at-Tirmizi) mengatakan hadis ini hasan].
b. Hadis riwayat
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ [رواه أبو داود، واللفظ له، والترمذي، وابن ماجه وأحمد].
Dari Abu Hurairah (diriwayatkan) bahwa Nabi saw bersabda: Tiga doa yang tidak ada keraguan akan diterima, yaitu doa orang tua (ayah dan ibu), doa musafir, dan doa orang yang teraniaya [H.R. Abu Dawud, dan ini lafal dari Abu Dawud, at-Tirmizi, Ibnu Majah dan Ahmad].
Dari dua hadis di atas, diketahui bahwa orang-orang yang lebih berpotensi dikabulkan doanya adalah,
a. Orang yang berpuasa
b. Pemimpin yang adil
c. Orang teraniaya
d. Orang tua (ayah dan ibu)
e. Musafir (orang yang sedang bepergian)