CIRI-CIRI ORANG YANG TAKUT PADA AZAB ALLAH
Ciri-ciri orang yang takut akan Azab Allah
Sebagai manusia yang beriman tentu menjadi hal yang wajib percaya adanya surga dan neraka sebagai tempat balasan bagi manusia atas perbuatannya selama hidup di dunia. Bahkan aspek keimanan kepada adanya hari akhirat itulah yang menjadi dasar pokok sebagai orang yang mengaku beriman. sebaliknya, tidak adanya iman kepada hari akhir menjadikan seseorang dikatakan kafir atau keluar dari Islam.
Dengan beriman kepada hari akhir ini, manusia memiliki motivasi kuat untuk melakukan amal shalih, baik dalam rangka meningkatkan kualitas pengabdian kepada Allah (hablum minallah) maupun (hablum minannaas). Salah satu informasi Allah terkait dengan pembalasan hari akhirat adalah adanya azab bagi hamba yang tidak beriman. Maka sebagai orang yang beriman pasti akan berusaha agar selamat dari azab Allah SWT kelak di akhirat. Beberapa ciri-ciri orang yang takut kepada azab Allah SWT di antaranya, sebagai berikut :
1. Sikap berhati-hati dalam setiap perbuatan
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ هُمْ مِّنْ خَشْيَةِ رَبِّهِمْ مُّشْفِقُوْنَ
"Sungguh, orang-orang yang karena takut (azab) Tuhannya, mereka sangat berhati-hati," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 57)
Dalam beberapa tafsir diungkapkan bahwa hati-hati di sini memiliki beberapa makna, yaitu :
- Tidak akan berbuat sesuatu yang memancing amarah Allah. (zina terang-terangan, tidak ada yang bayar zakat, curang, tidak ada keadilan dll.
- Mengekang diri dari berbuat dosa
- Meremehkan kewajiban-kewajiban sebagai hamba Allah
2. Beriman akan tanda tanda kekuasaan Allah
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ بِاٰ يٰتِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُوْنَ
"dan mereka yang beriman dengan tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 58)
Dalam Tafsir Zuhaili dijelaskan bahwa : tanda-tanda kekuasaan Allah itu berupa ;
- beriman kepada ayat-ayat Allah dalam Al-Quran (ayat qouliyah)
Qs. Al-Anfal 2 “ bila disebut nama Allah bergetar hatinya, bila dibacakan ayat Allah bertambah kuat imannya.
- beriman pada ayat-ayat ciptaan yang terhampar di jagat raya (ayat kauniyah)
3. Tidak menyekutukan AllahAllah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ هُمْ بِرَبِّهِمْ لَا يُشْرِكُوْنَ
"dan mereka yang tidak menyekutukan Tuhannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 59)
Maksud menyekutukan di sisni adalah ;
- tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu, setelah datang keimanan.
- syirik dapat bercampur dengan keimanan. (beriman tetapi menyembah kepada selain Allah, syirik besar maupun kecil / riya’)
4. Infak sedekah
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَا لَّذِيْنَ يُؤْتُوْنَ مَاۤ اٰتَوْا وَّ قُلُوْبُهُمْ وَجِلَةٌ اَنَّهُمْ اِلٰى رَبِّهِمْ رٰجِعُوْنَ
"dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya," (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 60)
Maksudnya, bahwa perasaan takut dan khawatir bila amalan kebaikan yang selama di dunia tidak diterima oleh Allah, menyebabkan diakhirat tidak selamat dari azab Allah.
5. Bersegera dalam kebaikan
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اُولٰٓئِكَ يُسَا رِعُوْنَ فِيْ الْخَيْـرٰتِ وَهُمْ لَهَا سٰبِقُوْنَ
"mereka itu bersegera dalam kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 61)
Maksud segera dalam kebaikan adalah ;
- perhatiannya tertuju pada pendekatan diri kepada Allah
- keinginannya tertuju pada sesuatu yang dapat menyelamatkan dirinya dari azab Allah
- setiap kebaikan yang didengar dan ada kesempatan, mereka segera melaksanakan.